

Jakarta, 21 Januari 2025 – Universitas PTIQ Jakarta dengan bangga menyambut kunjungan kehormatan dari delegasi Jamiat E Ulama Bengal India dalam sebuah diskusi internasional yang digelar di Meseum Al-Qur`an Perpustakaan Universitas PTIQ Jakarta. Acara ini menjadi momentum penting dalam mempererat hubungan antara ulama Indonesia dan India, serta memperdalam pembahasan tentang studi Islam dan pendidikan Al-Qur’an.
Diskusi ini dihadiri oleh tokoh-tokoh terkemuka dari Jamiat E Ulama Bengal, termasuk Maulana Siddiqullah Chowdhury, yang merupakan Presiden Jamiat-e-Ulama Negara Bagian Bengal Barat dan Menteri Kabinet Pemerintah Bengal Barat. Bersama beliau hadir pula Maulana Manjur Alam, Prof. (Purn.) dari Universitas Aliah, Mufti Abdus Salam, dan Mufti Misbahul Islam.
Ketua Lembaga Tahfidz dan Tilawah Al-Qur`an Universitas PTIQ Jakarta, Dr. Abdur Rokhim Hasan, M.A., membuka acara dengan sambutan hangat. Dalam pidatonya, beliau menekankan pentingnya kolaborasi lintas negara untuk memperkaya metode pembelajaran dan pengajaran Al-Qur’an.
Diskusi ini terdiri dari dua sesi utama. Sesi pertama membahas berbagai topik seperti metode pembelajaran Tahfidz, Tilawah, dan Qiraat yang dipresentasikan oleh para dosen dari Universitas PTIQ Jakarta, yaitu Dr. H. Topikurrohman, M.A., Dr. Agus Nur Qowwim, M.Pd.I, dan H. Masrur Ikhwan, M.A. Sesi kedua membuka ruang diskusi dan tanya jawab yang dipandu oleh mahasiswa praktisi, Bayu Wibisono dan Khairul Umam, yang memperkaya diskusi dengan perspektif generasi muda.
Maulana Siddiqullah Chowdhury menutup acara dengan doa, memohon keberkahan dan kesuksesan bagi kedua negara dalam mengembangkan pendidikan Islam.
Diskusi ini tidak hanya memperkuat hubungan antara ulama dari kedua negara, tetapi juga memberikan kesempatan bagi akademisi dan mahasiswa untuk belajar dari pengalaman dan praktik terbaik yang diterapkan di madrasah-madrasah di Bengal Barat, India.
Dengan acara ini, Universitas PTIQ Jakarta terus berkomitmen menjadi pusat pengkajian Islam yang dinamis dan berpengaruh di kancah internasional.